Kisah Asma Binti Abu Bakar

MONPERA.ID, Jakarta – Asma binti Abu Bakar merupakan anak dari sahabat Nabi Abu Bakar As Siddiq dan merupakan kakak perempuan dari Aisyah RA usianya terpaut 10 tahun lebih tua dari Aisyah. Asma menjadi salah satu wanita yang disebut sebagai sebab turunnya ayat Al-Qur’an.

Dikutip dari buku Kisah 10 Wanita yang Disebut dalam Al-Qur’an oleh El-Hosniah, wanita pemilik nama lengkap Asma binti Abu Bakar bin Abu Quuhafah bin Amir bin Amr bin Taym ini masih kerabat Rasulullah SAW. Ia lahir dua puluh tahun sebelum Rasulullah SAW hijrah.

Disebutkan bahwa Asma binti Abu Bakar merupakan golongan Assabiqunal Awwalun yakni orang-orang pertama yang memeluk Islam.

Mendapat Julukan Dzatun Nithaqaini

Asma binti Abu Bakar mendapat julukan Dzatin Nithaqain yakni wanita yang memiliki dua selendang. Sebutan ini disematkan pada Asma setelah ia menyobek selendangnya menjadi dua helai.

Satu helai selendang dijadikan wadah untuk tempat makanan Rosulullah SAW sementara satu helai selendang lainnya untuk menutup wajahnya. Peristiwa yang berkaitan dengan selendang milik Asma ini terjadi pada malam hijrah saat Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersiap-siap menuju Gua Tsur.

Julukan Dzatun Nithaqain juga diceritakan dalam versi berbeda. Dalam satu riwayat, disebutkan Dzatin Nithaqain artinya wanita bersabuk dua.

Menurut riwayat ini dikisahkan bahwa Asma ditugaskan sebagai orang yang menyiapkan makanan saat Rasulullah SAW hendak berhijrah ke Madinah. Saat akan mengikat karung berisi makanan, Asma tidak menemukan tali pengikat. Sampai akhirnya ia melepas sabuk ikat pinggangnya.

Ikat pinggang ini dibagi menjadi dua, satu bagian digunakan untuk mengikat wadah makanan. Sementara satu lagi digunakan untuk mengikat wadah minuman.

Sebuah hadits menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berdoa agar Asma mendapatkan ganti dua sabuk di surga: “Semoga Allah mengganti ikat pinggang Asma dengan dua ikat pinggang yang lebih baik di surga.”

Wanita yang Dermawan

Asma binti Abu Bakar juga dikenal sebagai sosok yang dermawan. Sang putra, Abdullah bin Zubair mengatakan: “Tidak pernah aku melihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma.”

Dalam sebuah hadits, diriwayatkan sifat kedermawanan Asma:

“Satu ketika Asma mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, ‘Wahai Rosulullah, aku tidak punya sesuatu di rumahku kecuali yang diberikan oleh Az-Zubair kepadaku. Bolehkah aku memberikan dan menyedekahkannya?’ Maka Rasulullah SAW menjawab ‘Berikanlah (bersedekahlah) sesuai kemampuanmu dan jangan menahannya agar tidak ditahan pula suatu pemberian terhadapmu'”

Asma binti Abu Bakar merupakan istri dari Az-Zubair. Ia merupakan salah satu dari 10 sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga.

Wanita Penyebab Turunnya Ayat Al-Qur’an

Asma binti Abu Bakar juga disebutkan sebagai salah satu wanita penyebab turunnya ayat Al-Qur’an. Ayat yang berkaitan dengan Asma binti Abu Bakar adalah surat Al Mumtahanah ayat 8:

لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ

Artinya: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Hadits yang menjelaskan tentang sebab turunnya ayat tersebut diriwayatkan sendiri oleh Asma binti Abu Bakar. “Ia berkata, ‘ibuku Raghibah (dalam suatu riwayat: ia wanita musyrik) datang kepadaku pada masa Rasulullah SAW’. Maka aku bertanya,’Apakah boleh aku menyambung silaturahmi dengannya?’ Maka Rasullah SAW menjawab ‘ya’.

Ibnu Uyyainah berkata: ‘Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat tentangnya: Allah tidak melarang kalian dari orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama (QS Al Mumtahanah ayat 8’) (HR. Imam Bukhari)

Itulah hadist yang menerangkan sekaligus menjadi bukti bahwa Asma adalah penyebab turunnya ayat Al-Qur’an.