MONPERA.ID, Palembang – Akibat seringnya terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) ketika musim kemarau saat ini menyebabkan terjadinya pencemaran udara termasuk Kota Palembang yang terdampak cukup parah. Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang telah mencatat terjadinya penurunan indeks standar pencemar udara (ISPU) di Kota Palembang.
Hal ini di sampaikan oleh Mustain Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, bahwa ISPU di Kota Palembang yang sempat mencapai angka 300 (berbahaya) sudah turun menjadi 131 (tidak sehat).
“Alhamdulillah mulai membaik dibandingkan hari-hari sebelumnya,” katanya di Palembang, Kamis (5/10/2023).
“Namun, kami tetap menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar karena ISPU masih masuk kategori tidak sehat,” lanjutnya.
Kabut asap pada Kamis masih meliputi Kota Palembang, tetapi sudah tidak separah sebelumnya.
Mustain meminta warga tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu kebakaran dan memperburuk pencemaran udara agar mutu udara di Kota Palembang segera membaik.
ISPU dihitung berdasarkan hasil pengukuran parameter PM10, PM2.5, NO2, SO2, CO, O3, dan hidrokarbon.
Angka ISPU digunakan untuk menggambarkan kondisi mutu udara ambien di lokasi tertentu berdasarkan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.