Bulog Klaim Telah Salurkan 55 Ton Beras

MONPERA.ID, Jakarta – Kepala Humas Badan Urusan Logistik (Bulog), Tomi Wijaya mengatakan, sampai 14 Januari 2023, Bulog telah menyalurkan 55 ton beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Sesuai surat penugasan dari Badan Pangan Nasional, Bulog sudah langsung menggelontorkan beras operasi pasar yang sekarang bernama SPHP ke pasar. Realisasi tahun 2023 sampai dengan hari ini sudah digelontorkan sebanyak 55 ribu ton,” kata Tomi, Sabtu, (14/1/2023).

Ia mengaku, hampir tidak ada kendala dalam distribusinya. Ketika ditanya mengenai menipisnya stok beras Bulog dan kenaikan harga beras, ia mengatakan Bulog memiliki stok yang cukup.

“Kalau di kondisi saat ini, belum panen raya, hampir tidak ada kendala penyaluran beras Operasi Pasar. Kalau untuk kebutuhan penyaluran operasi pasar, stok Bulog cukup,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk menghindari kelangkaan sebelum panen raya, Bulog mendatangkan beras dari luar negeri.

“Untuk tahap pertama 200 ribu ton sudah keluar semua dari gudang pengirim negara asal. Selanjutnya, untuk tahap kedua 300 ribu ton sedang proses dan diperkirakan akan masuk semua sebelum panen raya,” ujarnya.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, memastikan, beras impor tak akan mengganggu harga beras petani saat musim panen raya.

Alasannya, impor akan selesai sebelum puncak panen raya pada Maret nanti. Ia berujar, sesuai izin dari Kementerian Perdagangan, beras impor harus datang paling lambat 28 Februari 2023.

Kepala Bappenas juga menegaskan impor beras harus berhenti saat panen raya pada Maret sampai April 2023.

Di sisi lain, cadangan beras pemerintah yang ada di gudang Bulog saat ini harus segera disalurkan. Pasalnya, harga beras masih terus merangkak naik sejak akhir tahun lalu.

Ia menuturkan penyaluran cadangan beras pemerintah akan meredam harga beras di tingkat konsumen. Bulog didesak untuk segera menggelontorkan beras dengan harga Rp 8.200 sampai Rp 8.900 per kilogram sehingga beras di level konsumen bisa melandai jadi Rp 9.450 ribu per kilogram.

“Sebelum panen raya kita mau clearance stock di sini (gudang Bulog). Kemudian saat panen raya, Bulog waktunya menyerap,” pungkasnya.