MONPERA.ID, Palembang – Pasangan suami istri (Pasutri) warga asal Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, yang videonya viral jauh jauh mendatangi rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (DM) di Pakuan, lantaran meminta pertolongan akibat anaknya kecanduan narkoba jenis sabu.
Dimana, dalam video yang tersebar di media sosial (Medsos). Tampak, sang ayah berinisial BH tengah mengungkapkan keputusasaannya, meminta agar anaknya yang baru duduk di Kelas X di salah satu sekolah di Kayuagung agar dimasukkan ke barak militer, sebagai bentuk pendisiplinan karena sudah tak sanggup mengontrol perilaku sang anak.
Hal ini mendapat respon dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Menurutnya, memahami keresahan keluarga tersebut, namun menekankan bahwa Sumsel memiliki jalur resmi dan fasilitas rehabilitasi yang dapat dimanfaatkan warganya.
” Tujuan orang tuanya itu baik karena sudah tidak bisa meng-handle lagi anaknya. Tapi perlu saya tegaskan, ini bukan soal tidak mampu. Dalam keluarganya ada yang PNS, ada juga yang TNI,” katanya, Jumat (30/5/2025).
Dimana, l tindakan orang tua tersebut kemungkinan dilatari keputusasaan dan keinginan untuk segera mencari solusi alternatif. Namun ia menekankan, pemerintah daerah memiliki prosedur dan lembaga resmi yang bisa diakses dalam kasus serupa.
” Jadi andaikan ada orang tua yang tidak bisa mengatasi anaknya, terutama dalam urusan narkoba, bisa lapor ke kita. Misalnya bisa dibawa ke RS Ernaldi Bahar dengan surat rekomendasi dari BNN,” tegasnya.
Apalagi, RS Ernaldi Bahar di Palembang salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai tempat rehabilitasi penyalahguna narkoba di Sumsel. Selain itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) daerah juga memiliki program konseling dan rehabilitasi yang bisa diakses tanpa harus pergi ke luar provinsi, bebernya.
Untuk itu, masyarakat juga dihimbau untuk tidak ragu memanfaatkan layanan pemerintah yang telah tersedia. Ia menekankan bahwa peran serta keluarga dan lingkungan sangat penting dalam penanganan penyalahgunaan narkoba.
“Kami terbuka. Ada Dinas Sosial, ada BNN, ada rumah sakit yang siap membantu. Jangan ragu untuk datang dan konsultasi. Kita siap dampingi dan carikan solusinya,” tandasnya.