MONPERA.ID, Palembang – Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI) telah ditetapkan status Tanggap Darurat Karhutla. Hal ini tidak lepas dari situasi di lapangan yang masih mendesak dan dikarenakan masih banyaknya kejadian Karhutla.
Oleh karena itu perlunya tindakan segera dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau yang dikenal hujan buatan untuk mengatasi solusi ini.
Hal itu berdasarkan hasil rapat persiapan Tim Mitigasi Cuaca di Sumatera Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 13 September 2023.
Dalam rapat tersebut membahas langkah-langkah untuk mengatasi karhutla yang masih marak terjadi di wilayah Provinsi Sumsel.
Berikut adalah rangkuman hasil rapat tersebut berdasarkan keterangan peminpin rapat yakni Sekretaris Utama BNPB Dr Rustian.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Utama BNPB Dr Rustian dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Deputi Bidang Meteorologi, Kalaksa BPBD Sumatera Selatan, Koordinator Laboratorium TMC, Kapokja RG Sumatera BRGM, Pabandya-2/Dalopsdagri Paban IV Ops Dagri SOPS TNI, serta perwakilan dari Smart Aviation dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU).
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih terdapat potensi awan sekitar 70% yang dapat menyebabkan masalah hingga tanggal 15 – 20 September 2023.
Rencananya, operasi TMC akan dilaksanakan dengan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 15 – 20 September 2023.
Operasi ini akan dilakukan oleh pihak swasta, yaitu PT. Smart. Saat ini, bahan semai dan peralatan sedang dalam proses pengiriman ke Sumsel.
Pesawat dari PT Smart Aviation yang saat ini berada di Timika akan direposisi ke Palembang pada tanggal 15 September 2023.
Rapat ini menjadi langkah penting dalam upaya penanganan karhutla di Sumatera Selatan. Semua pihak terlibat berkomitmen untuk bekerja sama demi menjaga keamanan dan kelestarian wilayah ini.