MONPERA.ID, Muba – Masih dalam.rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke 80. Bupati Musi Banyuasin, H.M Toha, secara resmi membuka Balap Ketek Bajemo Open Race Season III, di Dusun III Desa Lumpatan III, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Senin (25/8/2025).
Bupati Musi Banyuasin, H.M Toha mengatakan, perlombaan balap ketek merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Bahari Muba. Karena, perlombaan tersebut bukan hanya hiburan, tetapi sarana membangkitkan kembali pola kehidupan bahari masyarakat nelayan dan mengingatkan pentingnya Sungai Musi sebagai sumber kehidupan.
“Saya Bupati Muba atas nama pribadi, masyarakat, dan Pemkab mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta,” katanya.
Selain itu, rasa bangga dan apresiasinya kepada panitia dan juga seluruh pihak yang terlibat karena sudah berkontribusi di dalam kegiatan perlombaan tersebut. Sehingga, dapat terlaksana dengan baik. Bahkan, kegiatan seperti ini harus terus berlanjut dan ditingkatkan lagi di masa mendatang.
“Raihlah prestasi dengan semangat sportivitas, dan kepada penonton mari kita jaga ketertiban serta keselamatan dalam menyaksikan perlombaan ini,” tegasnya.
Sementara, Ketua Panitia Lomba, Endang Saputra,mengungkapkan, bahwa balapan tersebut diikuti sebanyak 56 peserta perahu ketek dari Desa Lumpatan II maupun desa lainnya di Kecamatan Sekayu. Para peserta berlaga memperebutkan hadiah menarik,diantaranya.
Untuk, juara I (Rp 5 juta + mesin ketek merk Honda), juara II (Rp 3,5 juta), juara III (Rp 2,5 juta), juara IV (Rp 1,5 juta), dan juara V–IX (sepeda BMX) serta juara X (Kompor Gas), ungkapnya.
Tidak lupa juga, diucapkan terimakasih pihak Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu, Kepala Desa Lumpatan II, serta semua pihak yang telah mendukung penuh jalannya acara. Karena,balap Ketek tersebut bukan hanya hiburan rakyat, tetapi media sosialisasi dalam menjaga Sungai Musi dari praktik illegal fishing, demi kelestarian alam dan keberlanjutan kehidupan nelayan.
Apalagi, daerah tersebut dikenal lumbung ikan air tawar. Untuk itu, Musi Banyuasin berkomitmen melestarikan budaya bahari dan tradisi masyarakat nelayan.
“Nah dengan melalui event balap ketek ini, semangat gotong royong, sportivitas, dan kebersamaan semoga kembali hidup,” bebernya.