Cetak Rekor Muri, PERDATIN Apresiasi Pj Gubernur Sumsel

MONPERA.ID, Palembang-Keberhasilan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) Cabang Sumsel, mencetak Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dalam ajang kompetisi Code Blue dengan peserta terbanyak. Itu, tidak terlepas dari dukungan penuh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.

Ketua PERDATIN Sumsel dr H Zulkifli Sp An TI Subsp TI (K) mengatakan, berhasilnya PERDATIN meraih rekor MURI karena jumlah peserta terbanyak dalam kompetisi Code Blue tersebut, tidak terlepas dari kontribusi Pj Gubernur Sumsel karena sudah memfasilitasi gedung dan juga peralatannya.

“Maka dari itu kami PERDATIN memberikan apresiasi kepada bapak Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni yang sudah mendukung penuh acara ini”katanya saat menghadiri kompetisi Code Blue di Pelembang Sport Convention Center (PSCC), Sabtu ( 14/1/2024).

Sehingga, kegiatan bisa berlangsung dengan baik. Seperti fasilitas Code Blue, sangat dibutuhkan di rumah sakit, Puskesmas termasuk juga pelayanan kesehatan lainnya. Karena, untuk menginformasikan kepada tim respon cepat saat terjadinya kondisi darurat, urainya.

Dengan begitu, melalui kegiatan kompetisi diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tenaga kesehatan dapat mengenali kejadian henti jantung di RS serta dapat melakukan tindakan cepat dalam memberikan bantuan hidup dasar bagi pasien.

Dimana, kompetisi ini merupakan salah satu rangkaian dari HUT Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sebanyak 113 tim yang terdiri dari lima orang atau total 565 peserta dari berbagai daerah di Indonesia turut mengikuti kompetisi simulasi Code Blue, tandasnya.

Sementara, Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni menjelaskan, sangat mendukung pelatihan dan perlombaan simulasi Code Blue yang bahkan mampu meraih rekor muri.

“Kami tentu mengapresiasi kegiatan ini dilaksanakan dengan baik. Selamat atas pencatatan rekor Muri. Ini tentu hasil kerja keras dan kerja bersama kita semua. Karena tidak mudah  melaksanakan dan menyelenggarakan ini semua tanpa bantuan semua pihak, partisipasi panitia dan semuanya,” jelasnya.

Diberitahukan, kegiatan ini sangat penting dilakukan guna meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan. Menurutnya, terdapat tiga hal yang perlu dioptimalkan, selain SDM yang harus memadai pentingnya dukungan peralatan medis dan anggaran juga sangat menentukan pelayanan kesehatan ke depannya.

“Peningkatan kualitas SDM ini penting karena punya alat secanggih apapun dan sebesar apapun jika anggaran tidak ada gunanya, juga jika SDM-nya tidak menguasai dan SDM tidak ada kapasitas,” urainya.

Karena, peningkatan kapasitas seperti ini sangatlah penting agar SDM memiliki keahlian, keterampilan serta pengalaman. Oleh karena itu, untuk membentuk SDM yang mumpuni juga diperlukan tiga hal penting, yaitu ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan serta jam terbang atau pengalaman.

“Ilmu pengetahuan perlu diupdate maka di kedokteran itu ada seminar, jurnal ini perlu diikuti karena perkembangannya pesat. Kemudian yang kedua yaitu ketrampilan ini bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang dibutuhkan tapi juga keterampilan. Selanjutnya adalah pengalaman dan jam terbang, untuk mendapatkan pengalaman dan jam terbang ini SDM harus melakukan kegiatan seperti ini berulang-ulang sekaligus menambah wawasan. Bila perlu melakukan studi banding dan berkunjung ke tempat yang sudah lebih baik untuk belajar,” bebernya.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel dr. Abla Ghanie, Direktur Utama RSMH Palembang Dr. Siti Khalima, Direktur Marketing Muri Awan Rahargo, Kepala BUMD yang hadir Komisaris Bank Sumsel Babel (BSB) Normandy, para Kepala Organisasi Kesehatan, Kepala RS se-Sumsel dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.