MONPERA.ID, Palembang – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga Sejahtera (TP PKK) Provinsi Sumatera Selatan, Febrita Lustia Herman Deru, mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Aksesibilitas bagi anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Selatan di Panti Pijat Pertuni Jaya, Rabu (24/12/2025).
Kegiatan Ketua TP PKK Sumsel, Febrita Lustia Herman Deru, turut dihadiri juga oleh cucu tercinta bersama para ibu penyandang disabilitas netra. Suasana kian hangat dan menyentuh saat Ketua TP PKK Sumsel, Feby Deru mengajak seluruh yang hadir untuk menyanyikan lagu” Kasih Ibu” menambah ikatan emosional kuat di antara para pengurus PKK dan anggota Pertuni.
Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Selatan, Febrita Lustia Herman Deru, mengatakan, bahwa kunjungan tersebut bukan hanya sekadar agenda formal. Tetapi, merupakan wujud kepedulian tulus dari Tim Penggerak PKK Sumsel terhadap masyarakat.
“Selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu semua. Hari ini kami hadir bersama Tim Penggerak PKK Sumsel untuk memberikan tanda cinta. Ini adalah bentuk apresiasi kami bagi ibu-ibu hebat yang memang layak mendapatkan perhatian lebih,” katanya.
Selain memberikan bantuan sembako, namun juga menunjukkan keberpihakan pada isu isu sosial yang dihadapi anggota Pertuni. Dimana, keluhan warga tersebut langsung cepat di respon, terkait rencana relokasi tempat tinggal ke Rusunawa.
Bahwa, pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Sumsel, untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. Menurutnya, aksesibilitas adalah prioritas bagi penyandang disabilitas. Hunian vertikal (tangga) dinilai akan sangat menyulitkan mobilitas anggota Pertuni dalam beraktivitas sehari-hari, bebernya.
Tidak lupa juga, menyambut baik anggota Pertuni untuk dilibatkan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena, ini sejalan dengan visi PKK dalam memberdayakan ekonomi keluarga, tegasnya.
Sementara, Ketua DPD Pertuni Sumatera Selatan, Iwan Susanto, mengungkapkan, rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas kunjungan tersebut. Dimana, Pertuni kini menaungi banyak aspirasi, mulai dari bidang kesehatan hingga lapangan kerja.
“Kami memiliki unit usaha klinik pijat yang menampung 60 karyawan tunanetra. Selain itu, kami juga aktif dalam kegiatan kerajinan tangan dan pengajian. Namun, kami sangat berharap bisa berkolaborasi lebih jauh dengan PKK, terutama di bidang UMKM agar kami tidak hanya bergantung pada klinik pijat saja,” ungkapnya.
Kemudian, pihak Pertuni juga telah mulai membekali para anggota perempuan dengan pelatihan pijat kecantikan dan kerajinan tangan.
“Hadirnya TP PKK Sumsel diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kolaborasi yang lebih luas, sehingga anggota Pertuni dapat lebih mandiri dan berdaya di tengah masyarakat,” bebernya.

