Harga Beras di Ogan Ilir Melonjak Naik

MONPERA.ID, Indralaya – Ogan Ilir (OI) merupakan sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), hal ini ternyata tidak menjamin harga beras murah.

Kenyataannya harga beras di wilayah Kabupaten Ogan Ilir justru melonjak tinggi. Kondisi ini dirasakan sudah sejak beberapa bulan terakhir oleh masyarakat di Ogan Ilir.

Menurut salah seorang pedagang beras di Pasar Indralaya, Amir, meskipun harga beras saat ini naik, namun permintaan beras di pasaran justru tidak berpengaruh.

Amir menjelaskan, bahwa harga beras medium dijual dengan harga Rp 15.000 per kilogram. Harga ini naik dari harga biasanya hanya sebesar Rp 12.000.

“Untuk beras kualitas rendah atau asalan, sekarang Rp 13.000 dari sebelumnya Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram,” terangnya, Jumat (6/10/2023).

Disinggung mengenai penjualan beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog), Amir juga mengatakan, bahwa saat ini beras merek SPHP tersebut sedang tidak ada stok.

“Sebelumnya kami jual, tapi sekarang lagi kosong untuk beras SPHP,” katanya.

Ia memaparkan, kualitas beras SPHP keluaran Bulog ini agak kurang bagus, namun harganya tidak jauh beda dengan beras medium.

“Jadi banyak pelanggan kurang berminat. Selain itu, beras SPHP stoknya sedikit,” tukasnya.

Harga beras SPHP cukup bervariasi, beberapa pedagang sempat menjual dengan harga Rp 60.000 per 5 kilogram.

“Pemerintah mau mengendalikan harga dengan beras Bulog. Tapi stok berasnya masih sedikit. Kalau gejolak harga beras medium makin mahal bisa jadi orang-orang mau tidak mau banyak cari beras SPHP nantinya,” ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras selalu terjadi saat periode akhir tahun atau saat musim kemarau.

“Bisa naik lagi harga beras nanti, bisa Rp 20.000 per kilogram di bulan Desember nanti,” katanya lagi.

Untuk saat ini, harga gabah naik dari Rp 6.500 jadi Rp 7.000 per kilogram. Ditambahkannya, harga beras akan normal pada bulan Januari atau Februari 2024 mendatang.

“Karena kebiasaannya, normalnya dari jalur sampai belitang panen berlimpah,” sebut Amir.

Musim kemarau membuat kelangkaan stok beras perlu di antisipasi. Begitu juga penjualan beras di ritel seperti di alfamart dan indomaret.

“Untuk pembelian beras sudah beberapa waktu lalu kami batasi. Pembelian 5 kg dibatasi per orang setiap pembelian,” ungkap salah seorang karyawan Alfamart, Widya.

Kenaikan harga juga terjadi pada beras ketan. Yakni, dari harga Rp 12.500 jadi Rp 14.000 per kilogramnya.