MONPERA.ID, Ogan Ilir – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menghadiri Dies Natalis Universitas Sriwijaya ke 65, di Auditorium Unsri Kampus Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Senin (3/11/2025).
Dalam kegiatan Dies Natalis, diisi dengan penyajian orasi ilmiah oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri)Republik Indonesia, Tito Karnavian, dengan topik” Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045.”
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, pentingnya peran dunia pendidikan tinggi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, agar terwujudnya Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
“Saya selaku Mendagri merasa terhormat karena bisa langsung hadir untuk menyampaikan orasi di acara Dies Natalis ke 65 Unsri, Indralaya Kabupaten Ogan Ilir,” katanya.
Dimana, orasi tersebut merupakan berangkat dari landasan argumentatif dan juga berbasis data ilmiah. Karena, ilmu pengetahuan harus dimulai dari data dan fakta yang bukan hanya sekedar opini.
“Terimakasih atas sambutan dan dukungan dari semua pihak terutama keluarga besar Unsri,” ujarnya.
Meski demikian, hingga kini masih banyak terdapat anak usia muda yang belum sepenuhnya memahami konsep”Indonesia Emas.” Karena, masih ada sebagian mengira, kalau Indonesia Emas, hanya sebatas perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Tetapi, Indonesia Emas merupakan target dan harapan besar bangsa yang menjadi prediksi bagi lembaga lembaga internasional kredibel seperti IMF dan Bank Dunia,” tegasnya.
Karena, berdasarkan dari proyeksi global dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkelanjutan. Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dominan dunia, yang berada di peringkat ke 4 atau 5 dunia pada 2045.
“Artinya, Indonesia sejajar dengan negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, Prancis, dan Australia,” bebernya.
Namun, diingatkan juga, untuk mencapai status negara maju, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia harus melampaui 12.600 dolar AS pertahun atau setara sekitar 16 juta rupiah per orang per bulan.
“Saat ini, pendapatan rata-rata kita baru sekitar Rp7 juta rupiah, sehingga kita masih berada di kategori negara berkembang,”urainya.
Terakhir, upaya dalam mendukung Indonesia Emas 2045. Hendaknya, Universitas Sriwijaya (UNSRI) harus melakukan beberapa hal pertama memproduksi SDM unggul, Unsri harus mendidik dan melatih generasi muda dan melaksanakan riset, menjadi agent of change dan memberi masukan berbasis ilmiah kepada pemerintah daerah.
” Agar Unsri bisa menjadi salah satu universitas yang tidak hanya besar di Sumsel tapi setara dengan Perguruan Tinggi Top lain di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara, Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Taufik Marwah, mengungkapkan, bahwa peringatan Dies Natalis ke 65 Unsri bukan sekadar seremoni perayaan usia. Namun, momentum refleksi dan peneguhan komitmen untuk terus maju menata masa depan dengan keyakinan, semangat, dan kebersamaan.
“Unsri bisa maju bukan karena satu orang, kelompok, atau golongan tertentu. Unsri maju karena semangat saling mendukung, saling menguatkan, dan kebersamaan yang telah dicontohkan para pendahulu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan Pemecahan rekor Muri dengan peluncuran buku ilmu hukum terbanyak sebanyak 65 Buku sesuai Dies Natalis Unsri Tajun 2025.
Adapun yang hadir dalam Dies Natalis ke 65 Unsri. Diantaranya, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni, sejumlah perwakilan Forkopimda serta Bupati dan Walikota.


