MONPERA. ID, Palembang – Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K- MAKI) Sumsel, meminta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sumsel tahun 2024, untuk diulang. Pasalnya, ada salah satu lembaga Survey dan Media membuat opini preming seolah ada salah satu calon yang dinyatakan menang hingga 74 persen. Tetapi, dalam penghitungan realcont KPU hanya 51 persen.
“Nah,itu artinya seakan ada sesuatu penggiringan opini salah satu Paslon,” kata Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Sumsel Feri Kurniawan, Sabtu (21/12/2024).
Bahkan, penggiringan opini tersebut diperkuat dengan adanya pemberitaan dari LSI dan media yang menyatakan suara sudah masuk sebesar 98 persen saat hari penjoblosan pada 27 November 2024 lalu. Dimana, salah satu Paslon unggul dengan memperoleh 74 persen, berbeda dengan hasil hitungan dari realcont KPU yang hanya 51 persen.
“Sekali lagi, ini ada penggiringan opini untuk memilih atau memaksa memilih salah satu Paslon,” bebernya.
Selanjutnya, masih ada lagi bukti lain seperti, melakukan money politik dan penggerebekan gudang milik salah satu paslon serta adanya PSU di kota Palembang. Untuk itu, pilkada gubernur sebaiknya diulang, guna mendapatkan calon yang berkualitas,bersih dari maney politik serta jurdil.
“Jadi banyak sekali yang menjadi bukti. Demi, untuk kepentingan dan kemajuan bersama. Sebaiknya, pilkada gubernur diulang,” tegasnya.
Sementara, ketika ini dikonfirmasikan sampai sejauh mana kebenarannya, Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya SSos, melalui pesan Whatsapp, sekitar pukul 11.30.wib, belum ada jawaban hingga berita ini diterbitkan.