MONPERA.ID, Palembang – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Palembang melakukan evaluasi mendalam melalui Rapat Kinerja Refleksi Tahun 2025 bagi tim Rumah Aspirasi dan Call Center, Rabu (31/12/2025).
Pertemuan strategis ini bukan sekadar evaluasi tahunan, melainkan langkah penguatan mentalitas pelayanan guna menyongsong target transformasi pelayanan publik yang lebih progresif di tahun 2026.
Kepala Dinas Kominfo Palembang, Adi Zahri, yang memimpin langsung rapat bertema “Bekerja dengan Hati, Melayani dengan Integritas” tersebut, menegaskan bahwa Rumah Aspirasi adalah instrumen vital dalam mewujudkan visi misi RDPS.
Konsep utama dari lembaga ini adalah mendemokrasikan fasilitas negara mengubah fungsi rumah dinas menjadi “Rumah Rakyat” yang berfungsi sebagai pusat pengaduan, penyedia layanan dasar, serta wadah kegiatan kemasyarakatan yang produktif.
Sejak diresmikan pada 27 Mei 2025, Rumah Aspirasi telah menunjukkan performa yang impresif. Berdasarkan data statistik Juni hingga Desember 2025, tercatat :
• 16.000 lebih warga telah mendapatkan layanan langsung.
• 806 aduan resmi telah masuk dan diproses melalui sistem.
“Angka ini menunjukkan kepercayaan publik yang besar. Namun, bagi kami, setiap aduan bukan sekadar data statistik, melainkan amanah yang harus dijaga. Kami ingin mengubah paradigma; keluhan masyarakat adalah kesempatan untuk beramal dan memberikan solusi nyata,” ujar Adi Zahri.
Transformasi 2026: “Rumah Rakyat, Rumah Berjuta Manfaat” Memasuki tahun 2026, Kominfo Palembang bertekad untuk menjadikan Rumah Aspirasi dan Call Center sebagai role model nasional dalam penanganan aduan masyarakat. Tiga pilar transformasi yang akan diakselerasi adalah:
1. Restorasi Budaya Pelayanan (Hospitality): Melakukan standarisasi komunikasi berbasis empati dan optimalisasi teknologi untuk mempercepat durasi waktu tanggap (response time) terhadap setiap laporan.
2. Eskalasi Kapasitas & Kreativitas: Meningkatkan kompetensi operator agar tidak hanya bekerja secara teknis, tetapi mampu melahirkan solusi kreatif dalam menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah.
3. Integritas Tanpa Kompromi: Memperketat pengawasan terhadap praktik gratifikasi dan memastikan seluruh alur penanganan aduan patuh pada standar mutu SP4N-LAPOR! sebagai sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional.
Filosofi Pelayanan Adi Zahri menekankan pentingnya personalisasi layanan. Ia menginginkan setiap tim memiliki rasa cinta terhadap profesinya agar interaksi dengan warga Palembang terasa lebih hangat dan solutif.
“Kami bertekad menjadikan Rumah Aspirasi sebagai telinga yang mendengar dengan jernih, hati yang memahami dengan tulus, dan tangan yang membantu dengan sigap bagi seluruh warga Palembang,” tegasnya menutup rapat.
Rapat koordinasi ini diakhiri dengan ikrar komitmen bersama seluruh personel untuk siap dan semangat guna mewujudkan Kota Palembang yang lebih responsif, transparan, dan melayani di tahun 2026.

