Masyarakat Kabupaten OKI Keluhkan Kenaikan Harga Beras

MONPERA.ID, Kayu Agung – Harga beras belakangan ini mulai merangkak naik. Hal ini mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Saat ini harga beras naik mulai dari 5-6 persen dari harga normal.

Harga beras ini sebenarnya sudah naik sejak pertengahan tahun lalu, yang mana harga eceran di pedagang dijual mulai Rp 13.000 hingga Rp 15.000/Kg.

Kenaikan harga beras di pedagang membuat masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terutama ibu rumah tangga sangat mengeluhkan kenaikan ini.

Dengan adanya kenaikan harga beras ini membuat pengeluarannya jadi bertambah, sedangkan untuk pendapatan tidak bertambah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultira (KPTPH) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ir Sahrul mengatakan, untuk kenaikan harga beras yang terjadi saat ini disebabkan karena musim kemarau.

“Kenaikan harga beras sekarang ini karena kita sekarang musim kemarau. Biasanya kalau musim kemarau harga beras naik,” katanya, Jumat (8/9/2023).

Ia menyebut, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini tidak begitu signifikan. Dimana harga beras memang sudah lama naik dan kini harganya naik lagi tetapi tidak begitu besar.

“Kenaikan harga beras ini untuk satu karung kemasan 10 Kg mencapai Rp 10.000 hingga lebih. Jadi kalau ecerannya dijual Rp 13.000 hingga Rp 14.000/Kg bahkan lebih untuk beras medium,” jelasnya.

Ir Sahrul menjelaskan, rata rata saat ini di Indonesia tengah mengalami musim kemarau karena itu harga beras naik. Termasuk juga di Kabupaten OKI mengalami kekeringan atau kemarau.

Untuk harga beras medium dengan kemasan saat ini dijual Rp 130.000-Rp 140.000 ukuran 10 Kg.

Lalu untuk harga beras kemasan 20 Kg dijual Rp 275.000 hingga Rp 280.000.

“Kalau harga beras dengan kemasan kecil 5 Kg berbagai merek harganya hampir sama. Yakni berkisar Rp 67.000 – Rp 70.000 hingga lebih,” ungkapnya.

Sebelumnya, dikatakan Sahrul, harga beras kemasan ukuran kecil 5 Kg dijual Rp 50.000 hingga Rp 55.000.

Lalu untuk kemasan 10 Kg dijual Rp 98.000 hingga Rp 100.000. Sedangkan harga beras kemasan 20 Kg dijualĀ Rp 190.000 hingga lebih.

Masih disampaikan Sahrul, untuk Kabupaten OKI saat ini sebenarnya masih ada sawah masyarakat yang panen. Yakni terdapat di Kecamatan Lempuing, Pampangan, SP Padang dan sebagian Kecamatan Kayuagung.

“OKI masih ada yang melakukan panen padi sebagian, dimana yang panen ini adalah sawah padi lebak tengah dan lebak dalam,” terang Sahrul.

Sambung dia, ada juga sebagian Kecamatan di Kabupaten OKI yang telah selesai panen padi. Yaitu terdapat di Lempuing, Lempuing Jaya, AirĀ  Sugihan dan Tanjung Lubuk.

Menurut dia, sebaiknya saat panen padi masyarakat itu jangan semua gabah dijual sehingga habis semua.

Karena pada saat harga beras mahal yakni seperti sekarang ini tidak membeli beras karena masih ada gabah.

Tetapi, kata Sahrul, kebanyakan masyarakat selesai panen padi semua gabah dijual dengan alasan bagi mereka harga gabah tinggi.

Bagi masyarakat untung jadi dijual semua. Kenyataanya sekarang harga beras naik harus membeli.

Salah satu ibu rumah tangga, Ratna mengaku sangat mengeluhkan dengan naik nya harga beras. Karena menambah pengeluaran.

“Naik harga beras lumayan besar kalau dulu 1 Kg beras Rp 10.000 sekarang dijual Rp 13.000/kg. Kan menjadi bertambah pengeluaran,” tukasnya.