Menko Airlangga Berharap Karutlah Bisa Dicegah

MONPERA.ID, Palembang – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, tidak berharap adanya kebakaran hutan dan lahan (Karutlah) di Indonesia khususnya di Sumsel.

Hal ini terungkap saat menghadiri apel dan Simulasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumsel di Halaman Griya Agung, Sabtu (20/7/2024).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, terkait dengan Karutlah tersebut, tentunya ada beberapa wilayah yang memang harus diperhatikan seperti di Kabupaten Ogan Ilir

Dengan begitu, tentunya ada kesiapan dari PNPB,Pasukan Manggala,TNI,Polri,Korpimda termasuk juga Kejaksaan untuk mengambil tindakan terhadap wilayah terkena musibah api dan itu tugas dari masing korporasinya, katanya.

Selain itu, di dalam kegiatan Karutlah tersebut ada juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). upaya peremajaan sawit.

“Jadi program KUR maupun PSR diharapkan dapat terus ditingkatkan, di sumatera salah satu penerima terbesar adalah Sumatera Selatan,” tandasnya.

Dimana, KUR sendiri untuk repleting sawit saat ini anggarannya  sebesar Rp30 juta yang diharapkan nanti bisa ditingkat menjadi Rp60 juta untuk per hektarnya.

Sementara, jumlah yang diberikan PSR di Sumsel hampir sebesar Rp25 triliun untuk 28.686 pekebun dengan luasan mendekati 70 ribu hektare, urainya.

Jauh dikatakannya, tadi ada juga beberapa MoU yang menarik. Dimana, nanti akan dibuat protipe kepada Bio aptur.

“Kita ketahui bersama untuk Bio aptur, pemerintah sedang mempersiapkan skala 3-5 persen  yang ada painplen,terkait pembuatan Bio aptur sendiri, karena tadi ada investor Jepang bisa menjadi prototipenya di Sumsel,” paparnya.

Sementara, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengungkapkan, terkait MoU tersebut, pihaknya bersama  bupati dan walikota dengan pusat investasi pemerintah, untuk peneling penyaluran usaha mikro (UMI).

“Insa Allah ini akan kita tindaklanjuti, karena ini sangat diperlukan oleh masyarakat terutama UMI kecil,”ungkapnya.

Bahkan,  dengan adanya itu nanti bisa juga menambah akses pembiayaan yang sudah disediakan Perbankan. Dimana, untuk dana UMI  berasal dari APBN, sementara KUR dari Perbankan, ujarnya.