MONPERA.ID, Palembang – Oka Wiryadi, ST, MM, CHRRP, CSES, calon Dirut Perumda Tirta Musi menegaskan, komitmennya untuk menghadirkan kepemimpinan profesional, terencana, dan berkelanjutan dalam pengelolaan perusahaan air bersih milik Pemerintah Kota Palembang.
Ia menekankan pentingnya transformasi sistemik demi pelayanan air 24 jam yang merata di seluruh wilayah kota, sejalan dengan visi Wali Kota Palembang.
Dalam penjelasannya, Minggu malam (2/11/2025), Oka menegaskan bahwa setiap langkah pengembangan Perumda Tirta Musi harus dilakukan dengan prinsip terencana, terukur, terstruktur, dan berkelanjutan.
“Saya punya prinsip, semuanya harus terencana, terukur, terstruktur, dan berkelanjutan. Tidak bisa hanya janji manis. Target harus realistis dan dapat dieksekusi,” tegasnya.
Menurutnya, visi besar seperti mewujudkan distribusi air 24 jam untuk seluruh kawasan tidak dapat dicapai hanya dengan retorika. Program harus dibuat berdasarkan data, kondisi lapangan, serta evaluasi sistem menyeluruh.
“Kita realistis saja. Tidak bisa dalam satu tahun semua langsung 100 persen tersalurkan. Tapi harus punya peta jalan dan tahapan jelas,” ujarnya.
Ia menggambarkan pendekatannya seperti menata kembali sebuah ekosistem.
“Saya masuk ke sistem seperti masuk ke hutan belantara. Saya lihat tanamannya, saya tata ulang. Yang tidak potensial kita lepas, yang potensial kita kembangkan,” katanya.
Cara ini menurutnya diperlukan untuk efisiensi operasional sekaligus peningkatan produktivitas perusahaan daerah.
Sebagai langkah awal, Oka telah menyusun program 100 hari kerja yang terbagi dalam tiga fase besar: konsolidasi dan evaluasi internal, transformasi pelayanan publik, serta program aksi lapangan. Tahap pertama fokus pada audit cepat seluruh aspek operasional, keuangan, SDM, hingga infrastruktur untuk memetakan tantangan dan peluang Tirta Musi.
“Di 30 hari pertama kita lakukan quick assessment dan konsolidasi pejabat struktural. Kita bentuk tim akselerasi lintas bidang dan mulai memetakan kebocoran jaringan serta backlog sambungan baru,” jelasnya.
Pada periode ini, ia juga berencana meluncurkan gerakan internal bertajuk Tirta Musi Berintegritas untuk memperkuat komitmen anti-gratifikasi dan zona integritas.
Memasuki 30 hari berikutnya, fokus diarahkan pada peningkatan pelayanan publik berbasis digital. Tirta Musi akan merilis aplikasi Tirta Smart Service, membangun call center 24 jam, serta memperbaiki sistem loket dan antrean pelayanan.
“Masyarakat harus merasakan pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan,” ucapnya.
Pada fase ketiga, ia akan menggebrak dengan program nyata di lapangan, termasuk gerakan 10.000 sambungan baru, percepatan program sanitasi, sidak ke fasilitas produksi, hingga program CSR Air untuk Kehidupan.
“Ini bentuk komitmen kami agar manfaat Tirta Musi benar-benar dirasakan masyarakat,” katanya.
Lebih jauh, ia mengungkap visi jangka panjang Tirta Musi 2025–2030 bertajuk Smart Water, Smart People, Smart Service. Program ini menargetkan cakupan layanan 100 persen, tingkat kebocoran di bawah 20 persen, serta peningkatan kualitas layanan berbasis teknologi.
Sistem SCADA, pemanfaatan energi terbarukan, hingga penerapan GIS dan hydraulic modeling menjadi bagian strategis. Untuk aspek SDM, ia merencanakan penerapan sistem HRIS, KPI digital, serta pembentukan Leadership Academy Tirta Musi guna mencetak pemimpin internal.
“Pegawai harus bergerak ke arah budaya kerja produktif, inovatif, dan berintegritas,” ungkap alumnus Teknik mesin Unsri anggkatan 1996 ini.
Di sektor layanan publik, Tirta Musi akan menghadirkan aplikasi layanan digital terpadu, sistem pengaduan omnichannel, dan program sambungan murah bagi warga berpenghasilan rendah.
“Target kita kepuasan pelanggan minimal 90 persen dan waktu tanggap maksimal 24 jam,” tegasnya.
Tidak hanya fokus teknis dan operasional, Oka juga menyiapkan strategi komunikasi kolaboratif dengan pemerintah daerah, DPRD, kementerian, akademisi, media, hingga masyarakat. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mengoptimalkan sumber daya dan dukungan regulasi.
“Kami bagian dari visi Wali Kota. Tirta Musi harus menjadi motor kesejahteraan warga,” tuturnya.
Ia menyadari tantangan pengelolaan air bersih di kota besar tidak mudah. Namun dengan kerja terukur, teknologi, integritas, dan komitmen kuat, ia optimistis Tirta Musi dapat bertransformasi menjadi perusahaan air modern yang menjadi kebanggaan Palembang.
“Tegas dalam arah, terbuka dalam komunikasi, dan hangat dalam pelayanan. Itu kompas kepemimpinan kami,” pungkasnya.


