MONPERA.ID, Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat di hari ulang tahun mereka tahun 2025 ini.
Program ini menargetkan 52 juta penduduk, dengan tujuan utama meningkatkan deteksi dini dan pencegahan berbagai penyakit sesuai kategori usia.
Hasan Nasbi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan menjelaskan bahwa program ini telah menjadi bagian dari rencana pemerintahan baru.
“Targetnya adalah 52 juta penduduk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis,” ujarnya dalam Workshop BPJS Kesehatan di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Program ini berbeda dari skrining kesehatan BPJS Kesehatan yang termasuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Medical check up gratis ini dirancang untuk mendeteksi lebih banyak jenis penyakit, menyesuaikan dengan kebutuhan kesehatan berdasarkan usia. Pemerintah berharap layanan ini dapat meningkatkan efektivitas deteksi dini, meminimalkan risiko kematian, dan mengurangi kecacatan akibat penyakit.
Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di puskesmas dan sekolah dengan kategori usia tertentu. Balita akan difokuskan pada deteksi dini penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Remaja di bawah usia 18 tahun akan menjalani pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi untuk mencegah masalah kesehatan sejak dini. Untuk usia dewasa, pemeriksaan diarahkan pada deteksi kanker seperti kanker payudara, serviks, dan prostat yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Sementara itu, lansia akan diperiksa terkait penyakit seperti alzheimer, osteoporosis, dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan penuaan.
Masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan mendatangi puskesmas terdekat pada hari ulang tahun mereka. Prosesnya sederhana, hanya dengan membawa kartu identitas untuk verifikasi data, yang dilakukan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Salah satu fokus utama adalah deteksi dini kanker payudara yang tingkat kematiannya masih sangat tinggi di Indonesia. Data Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2022 menunjukkan bahwa dari 66.000 kasus kanker payudara di Indonesia, 30 persen berakhir dengan kematian. Pemerintah berharap program skrining gratis ini dapat meningkatkan kesadaran perempuan untuk memeriksakan kesehatan mereka. Selain kanker payudara, layanan ini juga mencakup deteksi kanker serviks, kanker hati, dan hepatitis.
Dengan peluncuran program ini, pemerintah optimis dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh, menurunkan angka kematian akibat penyakit serius, dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat melalui pendekatan pencegahan.