MONPERA.ID, Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang merasa khawatir dengan naiknya volume air sungai musi yang bisa mengakibatkan meluapnya air dan terjadinya banjir. Hal tersebut diungkapkan Pj Wali Kota Palembang H Ratu Dewa, Kamis (11/1/2024).
“Naiknya volume air Sungai Musi dapat menjadi penyebab banjir di Kota Palembang,” ungkapnya.
Ratu Dewa menjelaskan, seperti contohnya pada tahun sebelumnya, kenaikan air disebabkan oleh peningkatan volume Sungai Musi yang juga menerima aliran air banjir dari wilayah lain. Termasuk daerah Lahat.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pencegahan banjir di Kota Palembang pada awal tahun 2024. Pemkot Palembang melakukan berbagai upaya.
“Pemerintah Kota Palembang bersiap menghadapi potensi banjir pada awal tahun 2024 dengan membentuk tim dari dinas PUPR untuk berjaga di lokasi-lokasi rawan banjir di berbagai titik, termasuk di kawasan Sungai Musi dan Sungai Bendung antisipasi air agar tidak naik volumenya,” jelasnya.
Lanjut Ratu Dewa, Pemkot Palembang telah menyiagakan tim di beberapa titik rawan banjir melalui dinas PUPR Kota Palembang.
“Setiap hari tim tersebut siaga, siap memompa air banjir dan mengantisipasi genangan air di daerah atau jalan raya saat hujan intensitas tinggi atau deras,” tuturnya.
Selain itu Pemkot Palembang juga melibatkan beberapa dinas terkait untuk pencegahan banjir 2024 ini.
“Kami juga melibatkan beberapa dinas terkait untuk mencegah genangan air di jalanan saat hujan dan menghindari kemacetan. Ada enam titik paling rawan banjir di kota Palembang yang diberi fokus oleh tim tersebut,” kata Ratu Dewa.
Ratu Dewa juga mengimbau warga sekitar agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke jalanan yang rawan banjir.
“Marilah kita bersama-sama merawat lingkungan dan menghindari pembuangan sampah sembarangan,” tutupnya.
Sementara, mengenai hujan yang terjadi Rabu 10 Januari 2024 pada dini hari yang mengakibatkan volume air di Sungai Musi meningkat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Irigasi dan Limbah Dinas PUPR Kota Palembang, Ir RA Marlina Sylvia menjelaskan saat hujan dini hari sebetulnya tidak terjadi genangan air atau banjir di sejumlah tempat.
“Namun memang ditempat tertentu yang ada genangan karena ada penyumbatan di beberapa titik, sehingga aliran air terhambat. Yang jadi masalah lagi ketika ada sumbatan jam tujuh pagi mulai terjadi pasang atau genangan, puncaknya jam 10.00 WIB air di Sungai Musi, mulai pasang naik saat jam 07.00 WIB,” jelasnya Rabu 10 Januari 2024.
Menurut Marlina Sylvia jika sudah terjadi pasang, maka air mulai tinggi. Pada hari ini tercatat 3,7 meter volume di Sungai Musi.
“Atau 30 centi di bawah dari biasanya dalam arti tetap tinggi. Artinya daerah cekungan di bantalan sungai airnya tidak bisa keluar, kalau di muara bendung harusnya bisa mengalir karena ada pompa, tapi kalau ada penyumbatan sama saja susah mengalir,” tuturnya.
Lanjut Marlina menuturkan, pada pagi hari ini Tim PUPR Palembang telah menyebar sekitar 500 petugas.
“Kami pagi ini 500 orang menyebar untuk ke kawasan terjadi genangan. Baik dari tim normalisasi, kontruksi, kita pakai jack hammer juga untuk mencari titik penyumbatan untuk dibongkar agar air lancar,” tutupnya.