Unggul Lawan Kepala BKN RI, Ratu Dewa Dapat Pujian di Lapangan Bulu Tangkis

MONPERA.ID, Palembang – Suasana penuh keakraban dan tawa mewarnai laga persahabatan bulu tangkis antara Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, dalam ajang Festival Olahraga Nasional Korpri (FORNAS KORPRI) ke-17 di Palembang.

Pertandingan yang berlangsung hangat itu mempertemukan dua sosok pemimpin yang sama-sama dikenal aktif berolahraga. Dalam laga tersebut, Ratu Dewa tampil impresif dan berhasil mengungguli lawannya, Kepala BKN RI.

Usai pertandingan, Prof. Zudan tak segan melontarkan pujian atas permainan Ratu Dewa.

“Permainan Wali Kota Palembang sangat hebat, bagus, kuat,” ujar Prof. Zudan dengan nada kagum.

Dengan gaya khasnya yang humoris, Prof. Zudan bahkan sempat berkelakar mengenai “pertarungan” antara pemerintah pusat dan daerah yang terbawa hingga ke lapangan.

“Saya bilang, Pak Wali jangan ngelawan pusat, harus ngalah. Kalau enggak mau ngalah, transfer daerahnya dikurangi. Tapi ternyata enggak ngaruh, tetap aja kita dikalahin. Hebat!” canda Prof. Zudan yang disambut tawa para penonton.

Meski diwarnai canda dan tawa, pertandingan tersebut memiliki makna yang lebih dalam. Prof. Zudan menegaskan bahwa ajang ini merupakan bagian dari silaturahmi dan semangat kebersamaan antar aparatur.

“Ini cuma silaturahmi, eksebisi, happy-happy. Yang penting ngasih semangat ke ASN muda agar tidak mudah menyerah, terus berlatih, dan pantang putus asa,” jelasnya.

Sementara itu, Ratu Dewa mengapresiasi kehadiran Prof. Zudan dan jajaran BKN yang turut memeriahkan FORNAS KORPRI di Palembang. Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sebagai sarana mempererat persaudaraan dan memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.

“Kita senang sekali bisa bermain bersama Pak Zudan. Ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kita menjaga kebersamaan dan semangat olahraga di kalangan ASN,” ujar Ratu Dewa.

Pertandingan yang berakhir dengan penuh tawa dan sportivitas itu menjadi bukti bahwa pejabat publik juga bisa menunjukkan sisi humanis, sportif, dan penuh semangat kebersamaan di luar rutinitas birokrasi.