Kabupaten OKI Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang Ke-78

MONPERA.ID, Kayu agung -Letkol Inf. Apriono S.I.P. Komandan Kodim 0402/OKI-OI, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang ke-78, mengajak seluruh komponen anak bangsa dengan cara mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif, 

Hal ini ia sampaikan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Negara Kayuagung, Jumat, (10/11/2023).

Pada upacara tersebut turut juga diikuti oleh Plt Bupati OKI H M Djakfar Shodik, Sekretaris Daerah OKI, Ir Asmar Wijaya MSi, forkopimda Kabupaten OKI, serta seluruh anggota TNI, Polri, dan masyarakat.

Termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Daerah OKI, personel Kodim 0402/OKI dan personil Polres OKI.

Pada prosesi upacara tersebut, Dandim 0402/OKI melaksanakan peletakan karangan bunga di tugu peringatan dan tabur bunga sekaligus berziarah, bersama rombongan ke makam para pahlawan.

“Hari ini kita upacara Hari Pahlawan yang setiap tahun selalu diperingati. Ini guna mengenang jasa-jasa para pahlawan terdahulu,” kata Dandim.

Dia juga menyampaikan, para pahlawan yang telah gugur berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sehingga sudah sewajibnya, setiap tahun mengenang jasa-jasanya pada peringatan Hari Pahlawan seperti ini.

Dikatakan Dandim, sebagai generasi penerus bangsa ini merupakan di moment peringatan Hari Pahlawan agar seluruh komponen bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif sesuai dengan profesi masing-masing.

Ini tentunya dengan semangat yang gigih dan pantang menyerah seperti yang di contohkan oleh para Pahlawan.

“Kita berziarah hari ini ke makam pahlawan juga berdoa semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan tempat yang terbaik disisinya,” ujarnya.

Masih kata Dandim, suatu kebanggaan bersama khususnya warga negara Kabupaten OKI agar bisa mengikuti perjuangan dan dedikasi Pahlawan yakni dengan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjutnya, pahlawan telah memberikan teladan bahwa bangsa ini bukanlah bangsa pecundang. Mereka tidak pernah rela bersimpuh dan menyerah kalah, sebesar apapun ancaman dan tantangan yang dihadapi.

“Dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya,” ujarnya.