MONPERA.ID, Jakarta – Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mendatangi kantor Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir juga dalam pertemuan itu Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Kehadiran Hasyim adalah untuk membahas rencana pembangunan tanggul Laut raksasa. Menurutnya program tersebut sudah diwacanakan sejak lama namun tak kunjung berjalan.
“Program Pak Prabowo adalah kita bikin tanggul laut raksasa dari Banten sampai ke Jawa Timur. Jadi program ini mungkin memakan waktu 20 tahun, mungkin 2-3 Presiden yang melaksanakannya. Tapi harus mulai sekarang, kita mulai sekarang,” ungkap Hashim usai pertemuan di Gedung Kemenko Marves yang sekarang menjadi kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Hashim menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto membangun giand sea wall, bertujuan untuk melindungi jutaan hektare persawahan di utara Pulau Jawa.
“Kalau tidak mulai sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam. Bisa berapa juta hektare kita hilang. Jadi ini semacam emergency, harus segera. Karena ini perlu waktu yang cukup lama,” jelas Hashim.
“Kita harus selamatkan pantai utara Pulau Jawa. Karena di situ adalah sumber beras, sumber pangan nasional itu di pantai utara, di Pulau Jawa. Ini di luar Sumatera ya. Ini tanggul laut untuk menjaga pantai utara,” sambungnya.
Meski begitu, Hashim menyebut program ini tentu memakan waktu yang panjang. Namun Presiden Prabowo menginginkan pembangunan giant sea wall ini dapat direalisasikan sejak sekarang.
“Karena Pak Prabowo kan memulai program tanggul laut raksasa. Ini program lama, ini sudah dicanangkan tahun 1994, berarti 30 tahun lalu. Tapi sampai sekarang belum jalan. Rencananya kan sudah ada, konsultan-konsultan sudah menyusun. Tapi mungkin harus diperbaiki. Ini ada salah satu, ini untuk menyelamatkan pantai utara Pulau Jawa,” tutupnya.