MONPERA.ID, Jember – Ustadz Syafiq Riza Basalamah menyebutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan, “Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan adalah berpuasa di bulan Allah, yakni bulan Muharam”. Untuk itu, ia berpesan agar memperbanyak puasa di bulan Muharam ini, dan dalam hadist di jelaskan tentang keistimewaan puasa 10 Muharram:
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ .
Artinya: “Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, “Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim [1162]).
Dikatakan, di bulan Muharam ada hari yang spesial, yakni di tanggal 10 Muharam yang disebut dengan Asyura. Pada hari itu Allah Ta’ala menyelamatkan Musa dari kejaran Fir’aun bersama Bani Israil. Pada hari itu, Allah Ta’ala menunjukkan kebesaran-Nya dengan membelah lautan dan menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya.
Bani Israil berpuasa tanggal 10 Asyura sebagai bentuk syukur kepada Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun di awal Islam memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berpuasa di Asyura.
“Untuk menyelisihi orang Yahudi, beliau ingin berpuasa tanggal sembilannya. Maka jangan lupa untuk berpuasa tanggal sembilan dan sepuluh Muharam ini dengan harapan dosa satu tahun diampuni oleh Allah Ta’ala,” ujar Ustadz Syafiq.
Sebagai catatan 10 Muharram jatuh pada hari jum’at tanggal 28 Juli 2023 = 10 Muharram 1445 H.