MONPERA.ID, Palembang – Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) melalui Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Yusharto Huntoyungo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di seluruh daerah, Sumsel salah satunya yang diikuti Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi,SH. M.S.E melalui Zoom Meeting yang berlangsung di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (3/9/2024).
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan, dalam kaitan tersebut kiranya kepala daerah, Gubernur, bupati dan Walikota untuk selalu update data dari berbagai sumber, agar ditindaklanjuti secara teknis di setiap wilayahnya.
“Nah Narsum sudah siap memberikan updating sesuai bidangnya masing masing,” katanya singkat seraya diharapkan kepala daerah selalu menyimak.
Sementara, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengungkapkan, berdasarkan laporan hasil rangkuman dan hasil pemantauan status harga pangan strategis, bahwa ada beberapa komoditas masuk dalam status harga tidak aman. Diantaranya, komoditas minyak goreng dengan disparitas harga antar daerah rendah, komoditas beras Medium, Bawang Putih dengan disparitas harga antar daerah sedang, komoditas bawang merah dan daging ayam dengan disparitas harga antar daerah masuk kategori tinggi.
Karena, menurunnya harga bawang merah masih jauh dibawah harga acuan batas bawah. Mengantisipasi hal itu perlu dijalin kerjasama dengan sektor swasta dengan model contract farming agar sektor swasta memiliki komitmen membeli produk sesuai harga acuan.
“Bawang merah dan ayam tidak aman bukan arena harganya terlalu tinggi, tapi terlalu rendah, ” ungkapnya.
Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut seperti Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Forkopimda Sumsel yakni Kapolda Sumsel diwakili Panit I Subdit 1 Indagsi, Ipda Ayu Purbawati, SH, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali, Perwakilan Perum Bulog Sumsel-Babel.