MONPERA.ID, Banyuasin – Desa Tanjung Agung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) berpotensi mengembangkan desanya menjadi desa Agrowisata. Hal ini ditandai dengan panen raya buah melon hingga 23 ton dan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Taqwa di areal lokasi, Kamis (19/12/2024).
Pihak desa pun berusaha menggandeng sejumlah mitra baik pemerintah provinsi, kabupaten dan swasta. Ada juga DPW PEKNAS (Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional) Sumsel dan Forum CSR Sumsel.
Dalam tinjauan ke lapangan saat panen buah melon, kemarin, terlihat hamparan sedikitnya tujuh green house untuk pembudidayaan buah melon. Masing-masing green house berukuran 10 x 70-100 meter. Dengan perkiraan sekali panen tiap green housenya bisa mencapai 3-4 ton.
“Panen kali ini, seluruh green housenya bisa mencapai 23 ton,” ujar Kepala Desa (Kades) Tanjung Agung, Dodi Musriyanto,SAg.
Dalam kesempatan itu juga, Dodi menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan taraf ekonomi warga khususnya mayoritas petani dengan pemberdayaan masyarakat. Selain warganya yang dominan petani karet pihaknya terus mengembangkan potensi lainnya.
“Sebelumnya, kami sudah pernah menanam tanaman porang. Begitu tanamannya sudah besar, pasarnya malah nggak ada. Kemudian kami tanam talas beneng nasibnya juga sama, sulit sekali berkembang,” ujar Dodi dalam kata sambutannya saat panen raya buah melon dan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Taqwa.
Kades Dodi pun bertemu Gus Hidayatullah sebagai petani yang juga ahli dalam sistem penanaman menggunakan green house. Sehingga mereka sepakat untuk pengembangan pembudidayaan buah melon dengan sistem green house. Sistem green house sendiri diakui sebagai inovasi pertanian dengan frekuensi dan kuantitas panen lebih banyak, dan mampu menghasilkan melon berkualitas ekspor dan bebas pestisida.
“Alhamdulillah, ini sudah ada yang empat kali panen. Untuk buah melon ini permintaannya banyak sekali, cukup prospek serta sangat menjanjikan. Bahkan dari setahun lalu kita mulai, kini kita sudah hampir balik modal,” ujar Dodi yang telah tiga kali menjabat Kades itu.
Peluang Hilirisasi
Dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dari buah melon itu, Dodi berkeinginan untuk dapat mengembangkan turunannya atau hilirisasi. Sebab, dengan hilirisasi produk maka bisa menghasilkan nilai tambah yang tinggi.
“Kami sudah melihat dan mencermati turunan dari buah melon ini. Kami berkeinginan dapat mengembangkan hilirisasi buah melon itu. Bukan hanya dijual dalam buah mentah namun turunan produk yang mempunyai nilai tambah. Seperti dengan membuat dodol melon, sirup melon bahkan permen dari buah melon dan lainnya,” kata Dodi.
Hanya saja, Dodi mengeluhkan bahwa sumber daya manusia (SDM) untuk pertanian khususnya buah melon hingga hilirisasi nya masih minim. Untuk itu, pihaknya siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk mengatasi persoalan pembiayaan maupun SDM yang tersedia. Dengan berkembangnya areal pertanian buah dan wisata alam lainnya, Dodi berharap Desa Tanjung Agung dapat menjadi tujuan Agrowisata yang menarik dan menyenangkan. Sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian warga tentunya.
“Untuk akses jalan, kita nanti dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten maupun provinsi. Kita berharap akses masuknya dapat lebih baik lagi. Begitu juga persoalan keamanan atau terus kita jaga bersama,” ungkap Dodi.
Di tempat yang sama, kehadiran Ketua DPW PEKNAS Sumsel, Abdullah Rasjid, SE., M.Si turut memberikan sumbangsih untuk kemajuan Desa Tanjung Agung. Dalam sambutannya, pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kades dan perangkatnya untuk terus memberdayakan masyarakat terutama pemberdayaan perekonomian warga.
“Bila terus dikembangkan dan terus konsisten, maka tempat ini layak menjadi agrowisata buah melon. Untuk itu peran aktif warga dan elemen masyarakat untuk menjaga bersama,” ujarnya. Disamping itu, untuk menciptakan tempat wisata agro yang nyaman dan menarik, selain infrastruktur yang terus dibenahi, faktor keamanan dan akses masuk menjadi kunci keberhasilan tempat wisata.
Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kader Bangsa, A Rasjid berharap kehadirannya disini sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain pengajaran dan penelitian maka pengabdian merupakan bagian terpenting untuk peran serta perguruan tinggi kepada masyarakatnya.
“Kita semua akan mendukung penuh apa yang telah dilakukan Desa Tanjung Agung untuk warganya. Semoga saja bisa berkembang dan mampu menjadi agrowisata andalan Sumsel,” pungkasnya.