Pemprov Matangkan Persiapan Pilkada Serentak Bersama Forkopimda

MONPERA.ID, Palembang – Pemerintah Provinsi Sumsel, dalam hal ini Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel, matangkan persiapan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, saat ini sudah akan dimulai tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak baik di Provinsi maupun di kab/kota yang ditandai dengan penetapan pasangan calon Kepala Daerah.

“Karena itu penting bagi kita untuk melakukan update informasi bersama Forkopimda  sehingga kita bisa melakukan antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Update ini terutama pada hal-hal yang dinilai masih perlu dilakukan penguatan penekanan dan lain sebagainya,” katanya singkat saat menggelar rapat yang dikemas dalam Coffee Morning di   Griya Agung Palembang, Sabtu (21/9/2024).

Sementara,  Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika, S.IP.,  M.Si., M.Tr, memberikan apresiasi inisiasi coffe morning sekaligus rapat singkat.dalam rangka berkoordinasi tentang langkah apa yang akan diambil ke depan menghadapi Pilkada Serentak.

Didalam kesempatan itu, Pangdam memberikan masukan terkait koordinasi. Menurutnya, koordinasi dapat dilakukan secara rutin atau insidental ketika ada hal.yang perlu didiskusikan.

Karena, sebagai penyelenggara tentu semua bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pilkada yang damai, demokratis sampai selesai Pilkada dan mendapat pemimpin yang betul kredibel.

Meski dilihat dari indeks kerawanan di Sumsel cukup kondusif namun semua pihak menurutnya tak boleh meremehkan bahkan harus tetap waspada.

“Kami di internal TNI terus melakukan update tentang indeks kerawanan karena ini terkait dengan pengerahan pasukan pengamanan dimana tempat-tempat yang diprioritaskan. Dan tentunya kami akan terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian,” jelasnya.

Sedangkan, Ketua DPRD Provinsi Sumsel H. R.A. Anita Noeringhati mengungkapkan,  tahun politik sudah memasuki tahapan. Menurutnya eskalasi politik tentu meningkat. Karena itu  semua yang terjadi dalam dinamika ini agar dapat antisipasi.

“Kilas balik di Pileg untuk kondisi di masyarakat tidak begitu berbenturan.. Yang kadang-kadang perlu diwaspadai adalah penyelenggara di level bawah,” ungkapnya.