MONPERA.ID, Palembang – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, terus berkomitmen dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hal itu dibuktikannya saat pembukaan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building TPID se Sumsel yang dihadiri sejumlah bupati dan walikota se Sumsel di Auditorium Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Kamis (4/7/2024.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, meski saat ini pertumbuhan ekonomi di Sumsel cukup stabil. Namun, Pemprov Sumsel terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi di Sumsel. Dimana, deflasi month to month sebesar 0,03 persen, sementara inflasi year on year (yoy) menunjukan angka sebesar 2,48 persen lalu inflasi year to date sebesar 0,64 persen dan kondisi tersebut tetap perlu diwaspadai.
“Pemprov Sumsel bersama semua pihak untuk sama- sama berkomitmen menyusun strategis mengendalikan inflasi,” katanya.
Namun, sejumlah komoditas penyumbang inflasi patut menjadi perhatian seperti bawang merah,bawang putih,tomat, dan daging ayam ras. Begitu juga dengan utama inflasi Juni secara yoy untuk kelompok makanan,minuman dan tembakau dengan andil sebesar 1,34 persen.
Lalu, masih ada komoditas penyumbang utama yoy lainnya diantaranya emas, perhiasan, beras, cabai merah, tarif air PDAM, dan daging ayam ras.
“Jadi kalau kita amati komoditas tanaman pangan penyumbang inflasi adalah tanaman pangan hortikultura (tanaman jangka pendek). Selain itu Sumsel sebagai daerah penghasil beras, ternyata beras pun masih menjadi penyumbang inflasi juga dengan artian bagaimana program pasca panen padi seperti pengeringan dan penggilingan serta proses distribusinya. Nah, kita akan libatkan Bulog untuk distribusinya sesuai dengan harga pasar,” bebernya.
Diingatkannya, sebelumnya Presiden Jokowi sudah menyampaikan enam poin utama yang harus dilakukan Penjabat Kepala Daerah yakni pengendalaian inflasi, mewaspadai terhadap dampak el nino, peningkatanan pertumbuhan ekonomi, pengalokasian anggaran stimulus ekonomi dan bantunan sosial, program prioritas pengentasan kemiskinan ektrim dan stunting terakhir upaya menjaga netralitas ASN dalam Pemilu 2024, tandasnya.
Sementara, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Sekaligus Ketua Harian TPID Sumsel Edward Chandra mengungkapkan, kegiatan HLM melibatkan Kepala Daerah Bupati dan Walikota dan Kepala Organinasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta Kepala Lembaga/Instansi vertikal di Sumsel.
“Kegiatan HLM ini dilaksanakan TPID Sumsel dalam upaya pengendalian inflasi dengan menghadirkan narasumber dari pusat yang diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Mengingat,sebelumnya kegiatan HLM TPID Se Sumsel telah dilaksanakan 2 kali di Tahun 2024. Dimana, dalam kegiatan tersebut bagaimana upaya konkrit pengendalian inflasi melalui berbagai program kegiatan seperti Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak, Gerakan Operasi Pasar Murah, Gerakan Tanam melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes to School, GSMP Goes To Office.
“Ini sebagai bentuk apresiasi kita, dalam waktu dekat akan kita laksanakan GSMP Award 2024,” paparnya.
Ditempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan selaku narasumber menjelaskan, saat ini inflasi Sumsel masih di bawah nasional yang diharapkan pada semester kedua inflasi di Sumsel semakin membaik (menurun).
“Yang bisa dikoordinasikan antara pemprov Sumsel dengan pemerintah pusat adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per provinsi, di mana alokasi KUR untuk Sumsel sebesar 4,34 triliun. Juga penguatan produksi dan akses pembiayaan,” jelasnya.