MONPERA.ID, Bekasi – Demam adalah meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38’C. Kondisi ini bisa menandakan adanya penyakit atau kondisi tertentu di dalam tubuh. Demam dapat terjadi pada siapa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Demam merupakan gejala dari kondisi adanya penyakit tertentu. Biasanya, demam akan disertai gejala penyerta di antraranya: sakit kepala, nyeri otot, hilang nafsu makan, dan selainnya. Tingginya demam bisa menyebabkan penderitanya menggigil.
Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah membusuk seorang sahabat wanita Umma Saaib dalam kondisi dia itu deman badannya gemetar, lalu beliau bertanya:
مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ- أَوْ أُمَّ الْمُسَيَّبِ – تُزَفْزِفِيْنَ؟
“Apa apa denganmu wahai Umma Saaib –atau Ummul Musayyab- menggigil (seperti itu,-pent-)?”
Ia menjawab,
اَلحُمَّى ، لَا بَارَكَ اللهُ فِيهَا
“demam, sungguh Allah tidak memberkahinya.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya,
لَا تَسُبِّي الحُمَّى؛ فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
“Janganlah mencela demam, karena ia dapat menghapuskan dosa-dosa Bani Adam seperti bakaran pandai besi menghilangkan karat besi.”
Dalam riwayat Abu Dawud, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
لَا تَسُبِّي الحُمَّى؛ فَإِنَّهَا تُنْفِي الذُّنُوبَ كَمَا تُنْفِي النَّارُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
“Janganlah mencela demam, karena ia dapat menghilangkan dosa-dosa seperti api menghilangkan karat besi.”
Mencela demam merupakan bentuk tidak terima dan mencela takdir Allah Ta’ala. Padahal demam itu akan dapat menghapuskan keburukan dan mengampunkan dosa-dosa serta sebab meraih pahala. Karenanya, apabila kita terkena demam, hendaknya bersabar dan ridha terhadap ujian dari Allah ini.