Pemkab Muba Mantapkan Langkah Bangun Pusat Vokasi Terintegrasi

MONPERA.ID, Muba – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, dalam rangka memantapkan langkah untuk membangun pusat Vokasi yang terintegrasi, nampaknya bukan isapan belaka. Hal itu terbukti saat Wakil Bupati Muba Rohman memimpin rapat koordinasi di Kantor Perwakilan Muba di Palembang, Sabtu (26/4/2025).

Dimana, Rakor tersebut dihadiri  berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, dunia usaha, dan praktisi pendidikan berkumpul untuk merumuskan langkah strategis pembangunan pelatihan dan pendidikan vokasi baru dan kawasan vokasi berbasis potensi daerah, khususnya sektor migas, batubara, serta perkebunan sawit dan karet.

Wakil Bupati Musi Banyuasin Rohman mengatakan, pentingnya membangun program ini dengan niat tulus, keikhlasan, dan kepentingan untuk masyarakat luas. Beliau mengingatkan bahwa hanya program yang dilandasi dengan tujuan murni yang akan mendapatkan keberkahan dan mampu berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Pendirian Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi ini bukan semata proyek fisik, melainkan manifestasi dari niat tulus untuk mengabdi kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Kita harus melepaskan ego sektoral dan memprioritaskan kepentingan umum. Dengan ketulusan niat, insya Allah, langkah besar ini akan diberkahi dan menjadi warisan berharga untuk generasi penerus Kabupaten Musi Banyuasin,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muba  Mursalin mengungkapkan, bahwa pengembangan ekosistem vokasi menjadi salah satu prioritas daerah dalam RPJMD 2025–2029.

“Pusat Vokasi ini akan menjadi katalis pembangunan SDM unggul, penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, serta instrumen strategis untuk menurunkan angka pengangguran,” ungkapnya.

Adapun, dalam diskusi teknis rakor tersebut, banyak berbagai masukan. Seperti, pentingnya pendirian yayasan berbadan hukum untuk mengelola pendidikan dan kawasan vokasi secara profesional dan berkelanjutan, penguatan pendanaan melalui skema swasta, serta dukungan dana dari sektor industri.

Kemudian, pengembangan program studi spesifik di bidang Eksplorasi Migas, Pertambangan Batubara, Budidaya Tanaman Keras (Sawit dan Karet), Mekanisasi Hasil Perkebunan, dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), dan pemanfaatan aset eksisting pemerintah daerah, aset barang milik negara serta swasta untuk lokasi pusat pelatihan.

Bahkan, ada juga para praktisi pendidikan yang ikut hadir, termasuk pendiri Politeknik Akamigas Palembang dan Politeknik Nusantara, juga membagikan pengalaman tentang pentingnya membuat program studi yang fokus dan aplikatif, serta membangun unit-unit sertifikasi profesi (LSP) untuk memperkuat daya saing lulusan, bebernya.